Rabu, 21 Januari 2015

Identifikasi Asam-Basa dan Ph Suatu Larutan

Standard


A.    PENDAHULUAN
Senyawa asam mempunyai rasa yang masam sedangkan senyawa basa mempunyai rasa yang pahit. Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari suatu zat kimia. Karena ada beberapa zat yang mengandung racun. Oleh karena itu kita dapat menggunakan alat bantu berupa kertas lakmus dan beberapa indikator alami seperti ekstrak bunga dan kunyit.

B.     TUJUAN
Kami melakuakan percobaan untuk dapat memahami membedakan antara larutan-larutan Asam maupun basa yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan indikator alami maupun dengan kertas lakmus serta Ph yang terkandung.

C.    LANDASAN TEORI
Landasan teori yang dipakai untuk melakukan praktikum ini adalah:
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa)dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asan dan basa yaitu teori asanm basa arhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ diman ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima poton (proton asptor) di sebut basa. Dari definis tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi daria asam tersebut. Demikian pula dengan basa , setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

D.    ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Pelat tetes
Pipet tetes
Gelas kimia
Rak tabung reaksi
Lumpeng dan alu
Amoniak
Air kapur
Lautan cuka
HCl
Air sabun
NaOh
Na2CO3
Air jeruk
Kulit manggis
Kunyit
Bunga sepatu merah
Kertas lakmus merah dan biru
E.     LANGKAH KERJA
Ø  Uji Asam-Basa:
1. Meletakan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat tetes dan kertas lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan larutan pada kedua kertas lakmus dengan menggunakan pipet tetes. Mengamati yang terjadi.
2. Menumbuk bunga sepatu sampai halus, kemudian menambahkan beberapa tetes air. Kita ambil airnya.
3. Meletakan bunga sepatu dan kunyit ke dalam lekukan pelat tetes. Meneteskan air kapur pada lekukan pertam dan larutan cuka pada lekukan kedua. Mengamati yang terjadi
4. Menumbuk kunyit sampai halus, kemudian menambahkan beberapa tetes air. Kita ambil airnya.
5. Meletakan kunyit ke dalam lekukan pelat tetes. Meneteskan air kapur pada lekukan pertam dan larutan cuka pada lekukan kedua. Mengamati yang terjadi.
Ø  Mengukur Ph:
1.      Menyiapkan kertas pengukur Ph.
2.      Masukkan larutan cuka ke dalam tabung reaksi.
3.      Celupkan kertas pengukur Ph kedalam tabung reaksi yang sudah diisi oleh larutan cuka.
4.      Amati perubahan warna pada kertas. Kemudian, cek kesamaan warna pada kertas dengan indikator ph.
5.      Mengulangi langkah di atas pada larutan lainnya.
F.     HASIL PENGAMATAN
Ø  Perubahan warna kertas lakmus
Bahan
Kertas Lakmus
Sifat Larutan
Merah
Biru
Amoniak
Air kapur
Lautan cuka
HCl
Air sabun
NaOh
Na2CO3
Biru
Biru
Merah
Merah
Merah
Biru
Biru
Biru
Biru
Merah
Merah
Biru
Biru
Biru
Basa
Basa
Asam
Asam
Netral
Basa
Basa

Ø  Perubahan bahan alam
Ekstrak Bahan Alam
Warna Ekstrak Bahan Alam
Warna Ekstrak Ditetesi
Cuka
Air Kapur
Bunga Sepatu
Kunyit
Air Jeruk
Ungu
Jingga
Kuning
Merah Muda
Jingga Tua
Tetap
Hijau
Merah Tua
Tetap

Ø  Kandungan Ph
Bahan
pH
Air sabun
Lautan cuka
Air kapur
HCl
Na2CO3
7
2
14
11
0

G.    KESIMPULAN
Jadi, dari pengamatan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa setiap larutan yang diujicobakan memiliki pH yang beragam dan bersifat netral, asam atau basa. Walaupun terjadi kekeliruan maupun kesalahan yang telah kami perbuat, tetapi secara keseluruhan kelompok kami telah menyelesaikan percobaan dengan baik dan dengan hasil pengamatan yang cukup akurat.
Perubahan warna pada uji coba dari pengamatan dengan indikator universal:
Ø  Asam
Kertas lakmus merah tidak akan berubah warna, sedangkan kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah.
Ø  Basa
Kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru tidak berubah warna.
Ø  Netral
Kedua kertas lakmus tidak berubah warna.

Perubahan warna pada uji coba dari pengamatan dengan indikator alami:
Ø  Asam
Larutan dan ekstrak akan berubah warna menjadi lebih terang.
Ø  Basa
Larutan dan ekstrak akan berubah warna menjadi lebih gelap.
Ø  Netral
Larutan dan ekstrak tidak berubah warna.

Jika kalian ingin download versi .docx, bisa klik tombol berikut:
Download File

0 komentar:

Posting Komentar